JAKARTA - Dunia fesyen dan gaya hidup terus melahirkan tren-tren tak biasa. Jika sebelumnya rambut, kulit, hingga kuku sering dijadikan media ekspresi diri, kini anak muda di China melangkah lebih jauh dengan menjadikan gigi sebagai kanvas baru.
Fenomena ini dikenal sebagai tato gigi, di mana kata-kata motivasi hingga simbol personal diukir pada mahkota gigi buatan.
Tren tersebut semakin populer dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah sejumlah klinik besar di China menawarkan promosi khusus berupa tato gigi gratis bagi pasien yang memasang crown atau mahkota gigi. Tidak hanya itu, klinik-klinik juga menyediakan pola ukiran khusus pada mahkota untuk menarik lebih banyak pelanggan muda.
Gigi Jadi Medium Baru Ekspresi Diri
Menurut laporan Shangyou News yang dikutip South China Morning Post (SCMP), tato gigi ini bukan dilakukan pada gigi asli. Pola atau tulisan digambar di permukaan mahkota gigi hasil teknologi cetak 3D, lalu dipasang di atas gigi asli pasien.
“Mahkota gigi cetak 3D kami terbuat dari material logam atau porselen. Mahkota ini tidak hanya dapat memperbaiki gigi Anda yang bermasalah, tetapi juga memiliki ukiran kata-kata atau pola. Mahkota ini dirancang khusus untuk Anda,” tulis iklan sebuah rumah sakit swasta berskala besar di Guangdong.
Rumah sakit itu memiliki dua klinik di Guangzhou dan Foshan, serta menjadi salah satu pionir dalam memperkenalkan tren ini. Seorang staf menjelaskan, teknologi tato gigi baru diperkenalkan awal tahun ini, namun sudah menarik banyak peminat. “Banyak pelanggan berbondong-bondong ke klinik kami untuk mengukir hal-hal yang mereka sukai. Teknologi ini sudah cukup matang sekarang,” ujarnya.
Kata Motivasi, Nama Kekasih, hingga Angka Keberuntungan
Bagi anak muda, tren ini bukan sekadar gaya, melainkan juga sarana personalisasi. Kata-kata motivasi seperti “kaya” atau “pasti sukses” menjadi pilihan favorit. Ada pula yang mengukir nama kekasih atau angka keberuntungan.
Seorang perempuan dari Jinan, Provinsi Shandong, berbagi pengalamannya setelah mencoba layanan tersebut. “Akan sangat indah jika gigi saya menampilkan karakter. Jadi saya memutuskan untuk menggunakan jasa ini dengan membiarkan mereka mengukir huruf shen, yang berarti hati-hati dalam bahasa Mandarin,” katanya.
Ia mengaku, biaya pemasangan tidak murah. Untuk satu mahkota gigi dengan tato, harganya mencapai 1.000 yuan (Rp 2,3 juta). Jika memakai desain lebih kompleks dengan tambahan material tertentu, tarifnya bisa mencapai 2.000 yuan (Rp 4,7 juta).
“Awalnya saya merasakan sensasi benda asing. Setelah memakainya selama setahun, saya sudah beradaptasi,” tambahnya.
Popularitas Didukung Teknologi dan Promosi
Popularitas tato gigi di China semakin meluas lantaran dipromosikan sebagai kombinasi antara fungsi medis dan gaya hidup. Mahkota gigi memang pada dasarnya berfungsi untuk memperbaiki gigi rusak atau lemah. Namun, dengan tambahan desain ukiran, mahkota kini diposisikan sebagai elemen fesyen.
Bagi banyak anak muda, memiliki gigi dengan ukiran atau pola unik menjadi simbol keberanian, kreativitas, sekaligus status sosial. Tidak sedikit yang rela mengeluarkan biaya besar demi tampil beda.
Potensi Risiko Kesehatan
Meski populer, tren ini tidak lepas dari kritik kalangan medis. Seorang dokter gigi di Shanghai yang enggan disebutkan namanya memperingatkan bahwa mahkota gigi dengan ukiran berpotensi mengalami kerusakan lebih cepat.
“Mahkota gigi bisa rusak. Kekuatannya akan berkurang. Saya tidak menyarankan pasien untuk memiliki ukiran di mahkota gigi mereka,” ujarnya.
Selain itu, meskipun menggunakan material logam atau porselen berkualitas, penggunaan jangka panjang dengan pola tambahan bisa meningkatkan risiko gigi menjadi kurang kuat.
Sebagai alternatif yang lebih aman, sebagian anak muda memilih menempelkan stiker khusus pada gigi. Stiker ini jauh lebih murah dan praktis, meski hanya bertahan sehari. Dengan begitu, mereka bisa tetap tampil modis tanpa khawatir efek samping medis yang serius.
Antara Kreativitas dan Kontroversi
Fenomena tato gigi ini mencerminkan betapa cepatnya dunia fesyen berevolusi di China. Anak muda kini mencari cara-cara baru untuk mengekspresikan identitas, bahkan pada bagian tubuh yang sebelumnya jarang dilihat sebagai ruang kreatif.
Namun, muncul juga perdebatan. Apakah tren ini sekadar fase sementara layaknya tren fesyen lain, atau akan menjadi budaya baru yang lebih luas? Sementara sebagian anak muda menyambutnya sebagai bentuk kebebasan berekspresi, pihak medis tetap menekankan pentingnya mempertimbangkan risiko kesehatan jangka panjang.
Tren yang Mungkin Menyebar Global
Tren unik dari Asia, khususnya China, kerap menjadi inspirasi global. Mulai dari fesyen jalanan, produk kecantikan, hingga gaya hidup digital, banyak di antaranya akhirnya menular ke negara lain. Tidak menutup kemungkinan, tato gigi juga akan mendapat perhatian lebih luas jika terus viral di media sosial.
Dengan kombinasi antara promosi klinik, dukungan teknologi cetak 3D, serta antusiasme anak muda, tren ini mungkin akan bertahan lebih lama dari sekadar sensasi sesaat. Namun, waktu yang akan menentukan apakah tato gigi hanya mode singkat atau benar-benar menjadi simbol baru ekspresi diri dalam budaya pop.