JAKARTA - Upaya memperkuat sektor pertanian kembali mendapat perhatian serius. PT Waskita Karya (Persero) Tbk resmi mendapatkan kontrak baru untuk mengerjakan Rehabilitasi Jaringan Utama Daerah Irigasi (DI) Kewenangan Daerah di Provinsi Banten, yang terbagi dalam paket I, III, dan IV.
Proyek ini tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga ditujukan sebagai langkah nyata memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan nilai kontrak mencapai Rp415,44 miliar, rehabilitasi jaringan irigasi tersebut ditargetkan selesai dalam waktu relatif singkat, yakni sekitar tiga bulan, mulai September hingga Desember 2025.
Menjaga Akses Air untuk Pertanian
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Kepala Departemen Infrastruktur I Divisi Operasi I Waskita Karya, Stefanus Gunawan, dan disaksikan langsung oleh Direktur Operasi II Perseroan, Dhetik Ariyanto, serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWS C3) Ditjen SDA Kementerian PUPR, Dedi Yudha Lesmana.
Dalam sambutannya, Dedi menekankan pentingnya kekompakan semua pihak agar hasil proyek benar-benar memberi manfaat nyata bagi petani.
"Action plan adalah kunci, kita harus bergerak cepat, dari administrasi hingga pekerjaan lapangan. Dengan kekompakan, insya Allah progres kita bisa naik signifikan, yang terpenting hasilnya nanti harus betul-betul dirasakan masyarakat, khususnya petani," ujar Dedi.
Rehabilitasi irigasi ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan swasembada pangan, sebab irigasi merupakan tulang punggung produksi pertanian di Indonesia.
Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi
Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, menjelaskan bahwa proyek ini akan memperbaiki fungsi utama saluran irigasi, sehingga aliran air menuju lahan pertanian lebih lancar dan stabil.
"Manfaat jaringan irigasi ini tidak hanya menjamin ketersediaan air bagi lahan pertanian, tapi juga mengurangi kehilangan air akibat kebocoran. Pada akhirnya, dapat mendorong peningkatan indeks pertanaman di wilayah layanan," jelas Dhetik dalam keterangan resmi, Rabu (1/10/2025).
Dengan aliran yang lebih efisien, petani akan lebih mudah mengatur pola tanam, meningkatkan hasil panen, dan mengurangi risiko gagal panen akibat kekurangan air. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi petani yang bergantung penuh pada ketersediaan irigasi.
Cakupan Rehabilitasi di Banten
Pengerjaan proyek terbagi ke dalam tiga paket utama. Pada paket I, terdapat 10 daerah irigasi di Kabupaten Serang dan Kota Serang dengan luas lebih dari 2.500 hektar yang akan diperbaiki.
Untuk paket III, enam daerah irigasi di Kabupaten Lebak dengan total luas 2.678 hektar menjadi target perbaikan. Sementara pada paket IV, tiga daerah irigasi di Lebak dan Kota dengan luas total 2.825 hektar juga akan direhabilitasi.
Dengan cakupan seluas itu, proyek ini menyentuh langsung ribuan hektar lahan produktif, yang mayoritas dikelola petani lokal. Kehadiran rehabilitasi ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk menjaga kesinambungan produksi pertanian di Banten.
Dampak Nyata untuk Petani
Waskita Karya menegaskan bahwa keberhasilan proyek ini akan sangat dirasakan oleh petani, khususnya anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di wilayah Banten.
“Kami merasa bangga dapat dipilih untuk mengerjakan proyek ini, karena manfaatnya akan dirasakan langsung oleh para petani. Utamanya yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Banten,” tutur Dhetik.
Petani nantinya bisa menikmati aliran air yang lebih lancar, terjamin, dan berkelanjutan. Hasilnya, produktivitas panen diharapkan meningkat, risiko gagal panen berkurang, serta kesejahteraan petani dapat terdorong lebih baik.
Inovasi Teknologi dalam Konstruksi
Sebagai BUMN konstruksi yang telah berpengalaman lebih dari enam dekade, Waskita Karya mengedepankan inovasi dalam setiap proyeknya. Dhetik menegaskan bahwa pengerjaan rehabilitasi irigasi ini akan menggunakan teknologi digital dan material modern.
Langkah ini dilakukan agar proyek bisa dikerjakan dengan cepat, efisien, serta ramah lingkungan. Tidak kalah penting, Waskita memastikan layanan irigasi tetap berjalan dan petani tetap terlayani meskipun proyek tengah berlangsung.
“Sebagai BUMN penyedia jasa konstruksi yang berpengalaman lebih dari 64 tahun, Waskita Karya juga terus berinovasi dalam mengerjakan proyek, agar lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan,” kata Dhetik.
Mendukung Swasembada Pangan Nasional
Rehabilitasi jaringan irigasi di Banten bukan hanya sekadar pembangunan fisik. Proyek ini diyakini akan menjadi kunci dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dengan irigasi yang berfungsi optimal, lahan pertanian dapat ditanami lebih dari sekali dalam setahun. Hal ini berarti produktivitas meningkat tanpa harus membuka lahan baru, sehingga juga mendukung prinsip pertanian berkelanjutan.
Dhetik menegaskan bahwa rehabilitasi ini sejalan dengan program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di masa depan.
Bagian dari Portofolio Proyek Nasional
Proyek di Banten ini menambah panjang daftar pekerjaan besar Waskita Karya di sektor sumber daya air. Saat ini, perseroan juga tengah menggarap proyek Irigasi Belitang Lempuing di Sumatera Selatan, serta modernisasi DI Rentang, DI Salamdarma, dan Kamojing di Jawa Barat.
Sebelumnya, Waskita berhasil menyelesaikan pembangunan Irigasi Mrican Paket 2 di Jawa Timur. Rangkaian proyek ini menegaskan komitmen perseroan dalam berkontribusi pada infrastruktur vital yang menopang ketahanan pangan nasional.
Harapan ke Depan
Dengan jadwal penyelesaian pada Desember 2025, proyek rehabilitasi irigasi Banten diharapkan dapat rampung tepat waktu dan segera memberikan manfaat bagi petani. Tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi masyarakat di daerah.
Langkah Waskita Karya ini menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya berfokus pada jalan tol atau gedung, tetapi juga mencakup sektor penting seperti irigasi yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Pada akhirnya, keberhasilan proyek ini diharapkan menjadi pendorong kuat untuk mewujudkan cita-cita swasembada pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di Banten dan Indonesia pada umumnya.