Wisata

Sendangasri Rembang Masuk 30 Besar Desa Wisata Nasional 2025

Sendangasri Rembang Masuk 30 Besar Desa Wisata Nasional 2025
Sendangasri Rembang Masuk 30 Besar Desa Wisata Nasional 2025

JAKARTA - Upaya pelestarian budaya lokal yang konsisten akhirnya membawa Desa Wisata Sendangasri, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, ke panggung nasional. Desa ini sukses mencatatkan prestasi membanggakan dengan menembus 30 besar ajang Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa desa wisata tak hanya berbicara soal keindahan alam semata, melainkan juga tentang kekuatan identitas budaya, kreativitas masyarakat, dan pengelolaan destinasi yang berkelanjutan. Lebih dari itu, keberhasilan Sendangasri juga menunjukkan bahwa desa-desa di daerah memiliki peluang besar untuk bersaing di kancah nasional jika dikelola dengan serius.

Masuk 15 Besar Nominasi Desa Wisata Terbaik

Dari lebih dari 6.000 desa wisata yang ikut berpartisipasi dalam ajang WIA 2025, Sendangasri tidak hanya berhasil masuk 30 besar secara keseluruhan, tetapi juga 15 besar nominasi terbaik khusus kategori Desa Wisata. Ajang prestisius ini memiliki empat kategori utama, yakni desa wisata, daya tarik wisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dan toilet terbaik.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Mutaqqin, menyampaikan bahwa kompetisi di kategori desa wisata sangat ketat karena harus bersaing dengan ribuan peserta dari berbagai penjuru Indonesia.

“Sendangasri bersaing di kategori desa wisata bersama 14 desa lainnya. Adapun kategori Pokdarwis diikuti enam peserta, daya tarik wisata enam peserta, dan toilet terbaik tiga peserta,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (30 September 2025).

Proses Seleksi Ketat: Dari Administrasi hingga Visitasi

Ajang Wonderful Indonesia Award dikenal memiliki proses seleksi yang ketat dan berlapis. Setelah tahap administrasi dan penilaian dokumentasi, panitia juga melakukan visitasi langsung untuk memverifikasi keaslian data sekaligus menilai potensi riil desa.

Mutaqqin mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelumnya, tim juri telah melakukan peninjauan langsung ke Desa Sendangasri untuk mencocokkan data, video, dan dokumen yang dikirimkan dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

“Kami kemarin mendampingi tim juri untuk visitasi, mencocokkan antara data, dokumen, video yang dikirim dengan kondisi riil. Nanti dikompilasi data yang ada, 15 besar itu akan diambil 5 terbaik,” jelasnya.

Desa-desa yang berhasil masuk 15 besar nantinya akan diundang menghadiri malam penganugerahan WIA 2025, meskipun lokasi pelaksanaannya masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari panitia penyelenggara.

Prestasi Lanjutan Setelah Juara Tingkat Provinsi

Pencapaian di tingkat nasional ini bukan kali pertama bagi Sendangasri. Sebelumnya, desa ini juga telah dinobatkan sebagai desa wisata terbaik tingkat Jawa Tengah 2025. Meski begitu, Mutaqqin menegaskan bahwa ajang Wonderful Indonesia Award merupakan kompetisi yang berbeda dari lomba tingkat provinsi.

“Ketika kami mengirimkan Desa Sendangasri mewakili Kabupaten Rembang untuk lomba desa wisata tingkat Jawa Tengah, kita juara 1. Dan berbarengan dengan itu, kita juga mengirimkan dokumentasi ke Kementerian Pariwisata, jadi ini tidak kok juara satu maju ke nasional, ini event yang berbeda,” terangnya.

Inovasi Berbasis Budaya Jadi Daya Tarik

Salah satu keunggulan utama Desa Sendangasri yang membuatnya menonjol di mata juri adalah konsep wisata berbasis pelestarian budaya lokal yang menjadi ruh utama pengembangannya. Berbeda dengan banyak desa wisata lain yang bertumpu pada panorama alam atau wisata modern, Sendangasri menawarkan pengalaman autentik melalui edukasi seni, tradisi, dan kerajinan khas masyarakat setempat.

Pengunjung dapat mempelajari berbagai bentuk seni tradisional seperti tari, karawitan, dan pewayangan, yang masih dilestarikan hingga kini. Selain itu, desa ini juga menjadi rumah bagi beragam kerajinan tangan khas, mulai dari anyaman ekrak dan tali, gerabah tradisional, hingga batik tulis Lasem yang terkenal akan motif dan sejarahnya.

Tak berhenti di situ, wisatawan juga dimanjakan dengan kuliner khas yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman wisata budaya di Sendangasri. Pendekatan berbasis pelestarian budaya inilah yang membuat desa ini tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga pusat pembelajaran warisan tradisi Jawa.

Dampak Ekonomi dan Sosial bagi Warga

Keberhasilan Sendangasri menembus ajang nasional bukan hanya soal prestise, tetapi juga membawa dampak nyata bagi kehidupan masyarakatnya. Status sebagai desa wisata unggulan telah membuka peluang ekonomi baru melalui sektor homestay, kuliner, jasa pemandu wisata, hingga penjualan kerajinan tangan.

Lebih jauh lagi, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan destinasi wisata juga meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga budaya dan lingkungan, sekaligus memperkuat rasa bangga terhadap identitas lokal.

Partisipasi aktif kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dalam mengelola dan mengembangkan desa menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan ini. Mereka tidak hanya berperan sebagai penggerak kegiatan pariwisata, tetapi juga sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah dalam merumuskan strategi pengembangan yang berkelanjutan.

Harapan Jadi Contoh Nasional

Dengan prestasi yang diraih sejauh ini, Desa Wisata Sendangasri diharapkan bisa menjadi contoh bagaimana desa kecil dengan kekayaan budaya mampu bersaing dan meraih pengakuan di tingkat nasional. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus mendampingi dan memperkuat kapasitas masyarakat agar potensi wisata ini terus berkembang ke depan.

Keikutsertaan Sendangasri dalam Wonderful Indonesia Award 2025 membuktikan bahwa desa wisata bukan sekadar destinasi, tetapi juga sarana pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi, dan penguatan identitas lokal yang relevan dengan tantangan zaman.

Keberhasilan Desa Wisata Sendangasri menembus 30 besar Wonderful Indonesia Award 2025 adalah hasil kerja kolektif seluruh masyarakat dalam menjaga budaya sekaligus berinovasi. Dari pelestarian seni tradisional hingga pemberdayaan ekonomi berbasis lokal, desa ini menjadi bukti nyata bahwa kearifan lokal bisa menjadi daya tarik pariwisata yang mendunia.

Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat yang kuat, Sendangasri siap melangkah lebih jauh, membawa nama Rembang — bahkan Indonesia — ke kancah pariwisata internasional melalui kekuatan budaya dan tradisi yang tak lekang oleh waktu.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index