JAKARTA - Banyak orang menjadikan liburan sebagai waktu untuk memanjakan diri—tidur lebih lama, jalan-jalan tanpa beban, dan tentu saja, menyantap makanan lezat tanpa aturan ketat.
Namun, saat pulang ke rumah dengan tubuh lebih berat, pinggang melebar, atau perut terasa tidak nyaman, barulah muncul penyesalan. Maka, liburan sehat bisa menjadi pilihan bijak, tanpa harus mengorbankan kesenangan.
Menjaga kesehatan usus adalah salah satu kunci agar tubuh tetap prima selama dan setelah liburan. Ini bukan berarti harus berdiet ketat, melainkan memilih destinasi yang menawarkan hidangan sehat alami.
Liburan yang Menjaga Pencernaan Tetap Seimbang
Ahli gizi sekaligus praktisi pengobatan fungsional, Nishtha Patel, menyebutkan bahwa makanan sehat sebenarnya tidak sulit ditemukan, bahkan di tempat wisata populer.
Banyak destinasi liburan justru menawarkan bahan makanan segar, makanan fermentasi, dan menu berbasis nabati yang mendukung kesehatan usus.
Anda tetap bisa menikmati makanan lezat tanpa rasa bersalah, karena pilihan makanannya tidak hanya nikmat, tapi juga bersahabat bagi pencernaan.
Berikut lima destinasi liburan yang dikenal dengan pilihan kuliner sehatnya:
1. Sri Lanka
Pulau tropis ini terkenal dengan tradisi ayurveda, sistem pengobatan holistik kuno yang sangat menekankan pentingnya pencernaan.
Beberapa resort di Sri Lanka bahkan menyediakan spesialis ayurveda yang memberi panduan makanan sesuai kebutuhan tubuh Anda.
Namun, makanan sehat di Sri Lanka tak hanya bisa ditemukan di spa makanan sehari-hari masyarakat lokal pun penuh gizi.
Rhiannon Lambert, seorang ahli gizi terkemuka, mengatakan bahwa Sri Lanka menyajikan makanan nabati yang kaya nutrisi, seperti nasi, kacang-kacangan, dan sayuran.
Masakan seperti ini kaya akan serat dan pati resisten yang memberi makan bakteri baik dalam usus serta mendukung produksi asam lemak rantai pendek.
Kandungan ini sangat penting untuk menjaga lapisan usus tetap sehat dan mengurangi peradangan.
2. Singapura
Singapura adalah kota multikultural dengan tradisi kuliner dari India, China, dan Peranakan yang saling berpadu.
Menurut Lambert, keragaman ini membawa dampak positif bagi usus karena menyediakan beragam jenis serat, bumbu fermentasi, dan rempah-rempah.
Semua itu mendukung keragaman mikroba dalam sistem pencernaan yang penting bagi kesehatan secara keseluruhan.
Selain kuliner yang beragam dan sehat, Singapura juga memiliki air minum dengan kualitas terbaik di dunia.
Tak hanya itu, kota ini juga dilengkapi dengan fasilitas kesehatan canggih dan konsultasi spesialis pencernaan yang mudah dijangkau wisatawan.
3. Maroko
Di Maroko, terbatasnya ketersediaan alkohol secara tidak langsung membantu menjaga kesehatan usus para wisatawan.
Lebih dari itu, kekayaan rasa dalam masakan Maroko menyimpan manfaat kesehatan yang luar biasa.
Tagine, misalnya, mengandung kunyit dan safron yang bersifat anti-inflamasi. Senyawa bioaktif seperti kurkumin dan krosin mampu mengurangi peradangan dalam usus.
Sup tradisional harira, yang terdiri dari lentil, buncis, dan tomat segar, menjadi salah satu makanan terbaik untuk kesehatan pencernaan.
Menu sarapan khasnya pun terdiri dari telur segar, roti buatan sendiri, keju lokal, dan teh mint, yang semuanya membantu sistem pencernaan bekerja optimal.
Namun, wisatawan tetap disarankan untuk menghindari air keran dan hanya makan di tempat yang higienis agar terhindar dari gangguan perut.
4. Italia
Italia dikenal dengan gaya hidup santai dan budaya makan perlahan yang sudah tertanam sejak lama.
Kebiasaan makan lambat bukan hanya budaya, tapi juga strategi alami untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat.
Lambert menjelaskan bahwa makan dengan perlahan membantu proses pengunyahan, mendukung pemecahan makanan oleh enzim, dan meningkatkan rasa kenyang.
Selain itu, orang Italia cenderung makan makanan musiman yang ditanam secara lokal, seperti artichoke, asparagus, dan arugula.
Makanan ini mengandung serat prebiotik dan sangat baik untuk bakteri usus. Tak ketinggalan, keju seperti parmesan dan roti sourdough juga mengandung probiotik alami.
Jadi, meskipun dikenal dengan pizza dan pasta, Italia justru menyimpan banyak pilihan makanan sehat untuk mendukung keseimbangan mikrobioma usus Anda.
5. Denmark
Skandinavia mungkin dikenal dengan makanan berat berbasis daging dan susu, namun kini telah mengalami transformasi besar.
“Diet Nordik Baru” memperkenalkan cara makan yang lebih sehat tanpa meninggalkan cita rasa lokal.
Menurut Lambert, diet ini berfokus pada makanan utuh berbasis nabati seperti biji-bijian, sayuran akar, dan beri, yang sangat baik untuk pencernaan.
Patel menambahkan bahwa makanan Denmark kaya akan serat dan pati resisten dari oat, jelai, dan gandum hitam.
Asupan omega-3 dari ikan juga turut menyeimbangkan kesehatan usus dan mencegah peradangan.
Kopenhagen menjadi tempat yang ideal untuk menjelajahi dunia kuliner sehat ini. Dari pasar segar seperti TorvehallerneKBH hingga restoran berbintang Michelin, pilihan sehat sangat melimpah.
Menikmati Liburan Tanpa Mengorbankan Kesehatan
Liburan tidak harus identik dengan makan sembarangan dan gangguan pencernaan saat kembali ke rumah.
Dengan memilih destinasi yang mendukung pola makan sehat, Anda bisa pulang dengan tubuh segar dan perasaan lebih baik.
Tidak perlu merasa bersalah menikmati makanan asal tahu cara memilih dan tetap memprioritaskan kesehatan usus Anda.
Makanan adalah bagian penting dari perjalanan, dan dengan pilihan yang bijak, Anda bisa membuatnya menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang menyenangkan.